Rabu, 12 Juni 2013

Just When I See You Smile

Diposting oleh Unknown di 04.52 2 komentar
When I see You smile I can face the world, 
oh You know I can do anything When I see You smile I see a ray of light, 
 oh I see it shining right through the rain
When I see You smile, Baby..

*************

Mendung berangsur cerah. Lagi, setelah kegagalan di moment SNMPTN lewat beberapa minggu lalu, aku dan teman - teman tetap menyibukkan diri untuk terus membahas soal - soal prediksi SBMPTN tiap hari. Tampaknya.. awal Juni ini menjadi moment belajar cerdas bersama teman - teman satu angkatan! Alhamdulillah, semangat kami untuk menyongsong SBMPTN makin tinggi tiap hari, yahh.. kami belum sepenuhnya kalah :D

Beralih kepada apa yang tengah kurasakan kini (selain was was menunggu hari kedatangan SBMPTN tentunya), ada satu hal yang hampir tiap hari makin kusadari. Kuyakini setinggi - tingginya bahwa kini.. ada satu yang kembali, hadir.. yah, mungkin efek dari apa yang baru kuketahui dari beberapa waktu ke belakang. Tentang rasanya, tentang dia yang baru kutahu setelah sekian lama ada. Tentangnya.. tentang dia yang pernah kusuka dan mereka bilang pernah menyukaiku. 

Aku nggak tahu kapan jelasnya rasa ini hadir, yang pasti.. aku ingat waktu masih duduk di kelas dua SMA aku pernah bilang kalau aku suka dia. Aku bilang keras - keras disini (baca : hati) kalau aku memang menyukainya. Aku cerita ke beberapa teman dekatku bahwa aku menyukainya. Aku banyak bikin status tentang dia. Aku sering memimpikannya. Aku sering tiba - tiba gagu waktu ada dia. Aku sering pura - pura cuek waktu dia lewat, dan yah.. segelintir ritual tentang mencintai seseorang diam - diam pernah aku lakukan untuknya. Sampai aku kecapekan sendiri, lantaran dia nggak ngasih respon yang signifikan (atau memang signyalku yang nggak kebaca?) aku pun memutuskan untuk menghilangkan rasa, mencoba melupakan mimpi bersamanya dan mungkin.. kembali menganggapnya menjadi teman biasa. 

Waktu pun berlalu, aku mulai melupakan rasaku. Mencoba pintar berbicara saat aku ada didepannya. Mengajak bercerita tentang aku yang kini, lalu dan sekarang.. begitupun dengannya. Arah rumah yang sama kerap kali menjadikan kami banyak bercerita di angkutan umum. Membuang menit dan waktu, diantara riuh bunyi klakson dan asap mobil kami terus bercerita. Aku tak tahu seberapa banyak aku berbicara, tapi yang pasti ada satu hal yang kini baru kusesali. Tentang keteledoranku akan satu kebanggaan yang pernah hadir di lalu. Tentang rasa yang pernah kumiliki dan pernah kuberi untuk seseorang yang pernah jadi cerita. Cinta Pertama.. yang kualami di akhir masa Sekolah Menengah Pertama. 

Sebagian orang mengakui bahwa cinta pertama merupakan moment yang sulit dilupa, begitu pula denganku. Aku meyakininya, dan ini menjadi petaka. Aku lupa dengan masa yang kujalani sekarang dan terus bermain dibelakang. Aku terus bercerita dan mungkin membuatnya merasakan satu hal. jenuh? mungkin, sakit hati? tepat! lima hari lepas kelulusan kemarin aku dibuat terkejut. Seseorang memberitahuku bahwa sebenarnya selama ini dia menyimpan satu hal, tentang rasanya.. rasa yang pernah hadir di hati dia yang pernah kusuka di bangku kedua. Rasa yang pernah hadir di hati dia yang kerap jadi tempatku bercerita tentang cinta pertama. Rasa yang pernah dimilikinya untukku dan akhirnya ia mencoba lupa. Aku tersentak, merasa jadi makhluk paling jahat setelah seseorang berbicara padaku "Wi, sebenernya dia pernah suka sama kamu.. dulu. Tapi karena satu hal, dia mencoba buat lupain kamu. Kamu tahu kenapa? itu karena kamu terlalu sering nyeritain mantanmu itu ke dia. Cinta pertama kamu wi"

Ah, rabbi.. mengapa harus seperti ini? 

*******

Dan pagi itu, aku mencoba bersikap sesantai mungkin. Setelah malam sebelumnya aku kian menyesali diri karena pernah membuatnya sakit hati. Membuat seseorang yang pernah kusukai secara diam - diam mengurungkan diri untuk menyukaiku lebih jauh. Hanya karena persepsiku yang salah tentang Cinta Pertama, ah.. itu buruk sekali! namun kufikir.. sebenarnya kita impas bukan? Aku tak tahu jelas siapa yang terlebih dahulu saling suka menyukai. Apa Aku? atau Dia? tak ada yang tahu pasti tapi yang jelas cinta kami sama - sama terbalas (walau bukan di waktu yang tepat). Aku tak tahu apa dia mengetahui rasaku kini? Aku pun tak tahu apa dia masih menyukaiku? yang pasti.. kusadari setelah beberapa hari banyak memikirkan. Aku mulai kelupaan emosi tentang cinta pertama, aku lupa bagaimana caranya melukis hujan dengan nama - nama cinta juga rasa yang hadir di akhir Sekolah Menengah Pertama. Aku kehilangan feelin' kuat tentang dia yang pernah jadi masaku. Yah.. mungkin ini saatnya cinta pertama tutup buku. Setelah lewat tiga tahun kerap kupertahankan dan mereka kata "membuang waktu". Aku mencoba bangkit lagi. 

******
Sampai hari ini tiba..

Kulangkahkan kaki menuju tempat biasa kami berkumpul lepas kelulusan. Kulihat sosoknya. Oh tidak.. ada yang panas menjalar disini. Wajahku! ada apa dengan wajahku, rabbi! mengapa aku seperti ini? seperti kepiting rebuskah aku? oh tidak! berhenti tolong berhenti! 

"Wi, kamu kenapa?" 
satu tepukan di pundak menyadarkanku. Aku kembali ke bumi. Kulihat sosoknya yang berjalan di depan, membelakangi. Dia mendarat dan duduk di sebrang, bersama kumpulan manusia sejenisnya. 

"Ayo belajar lagi! mau SBMPTN jangan ngelamun terus dong!" 
okay, lekas kembali menjadi manusia normal. Aku pun mulai belajar, kembali membahas soal dan mulai menjajah kata demi kata. Perlahan, kulirik sosoknya. Oh, God! dia tersenyum. Aku mulai kehilangan konsentrasi lagi dan membalik badan. Menit demi menit berlalu dan aku mulai menghilangkan dia dari fikirku (untuk sementara, selama aku mengerjakan soal latihan tentunya). Aku mulai santai dan banyak tersenyum, sesekali mentertawakan soal yang sesekali terlihat aneh bersama teman - teman sekumpulan. Dan dia masih disana.

"Tiwi, sudah lihat statusnya?" 
seseorang mendorongku untuk membuka handphone sejenak, mengetikkan user name dan password. Menggerakkan kursor, mengetik namanya. Perlahan.. aku tersenyum. Entah karena apa.. 

Aku percaya, ada hal yang menyenangkan di depan. Entah bagaimana awalnya..


"When I See You Smile, Hahah"


 

Word By Word Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea