Sabtu, 09 November 2013

Jadi, biarkan Aku (kembali) menapaki bumi

Diposting oleh Unknown di 09.22 0 komentar
ada kalanya yang tersisa cuma harap, perih yang memadu diantara rindu yang menderas.
beriring rasa, rindu yang tak pernah sampai.

***

kalau boleh aku jujur, ada yang sesak disini. berpuluh kali lipat lebih besar, lebih padat, lebih dan lebih. ini bukan tentang ribu tugas yang kerap menghantam di beberapa waktu ke belakang. ini bukan tentang hujan yang kerap kali kurindu hadirnya. ini bukan tentang mereka.

satu yang perlu kau tahu adalah, 
ini semua.. karenamu. 

***

rinduku, rindu sepertiga waktu pagi hari. basah, wangi, menyirat mentari dan cepatnya dihabisi rutinitas hari. namun hadirnya pasti! ada kalanya aku tahu bahwa rinduku salah dan harusnya cepat diakhiri. memandang kenyataan mutlak yang selalu tak bisa kuganti,
"kamu, bukan milikku"
yang selalu kuhafami bahwa kenyataan itulah yang membuatku segera sudahi. menyudahi rasa yang makin lama kutahu tak pernah benar kau rengkuh, menyudahi rindu yang makin dalam kutahu tak pernah jelas kau tahu.

***

sebenarnya, ada banyak hal yang selalu ingin kutanyakan. tentang kau, tentang aku, juga tentang.. dia? ah sudahlah! aku urung melakukan itu. terlalu penat disini, dan rasanya aku benar-benar hampir kehabisan akal! yang mendera malamku dan membuatnya jadi lebih singkat daripada malam-malam sebelumnya. yang memaksa pagiku lebih cepat hadir sebelum air mata ini benar-benar kering dan hilang tersapu lipatan bantal. 

kau tahu? bahkan memimpikanmu, aku tak boleh lagi 

***

perlu lebih dari sekedar penjelasan untuk memahami pasti arti dari segala hal yang telah terlewat. yang mungkin kusadari kini banyaknya justru menyulitkanmu. tentang senyum yang kau paksa hadir, tentang tawa yang kau paksa hinggapi, tentang kata yang kutahu selalu ada saat aku membutuhkanya, darimu. yang dulu selalu kuanggap nyata bahwa segalanya adalah spontan. refleks yang terbit deras saat kau tahu bahwa aku membutuhkan efek balik. responsifitas. yang selalu kuartikan bahwa aku tak pernah benar-benar menyimpan rasa sendiri, tak sungguh memikul beban bahwa rasa yang kumiliki ini datang tak tepat waktu (atau memang tak ada waktu yang tepat?) 

segalanya bermakna harapan bagiku, yang meluncur manis dari segala tindakan jua ucap yang selalu kau hadirkan, lagi dan lagi. rasaku meninggi seiring waktu yang terus berjalan. tanpa pernah kuratapi pasti bahwa kau bukan untukku (kenyataannya memang begitu bukan?). aku begitu menikmati, menjadikan rasa nyaman sebagai ketentuan semu yang pastinya jelas kuingkari. 

hingga akhirnya satu menyadarkanku, 

membukakan mata bahwa nyatanya hadirku terlampaui menyulitkan. 
menyulitkanmu, 
juga dia. 

membukakan fikir bahwa rasaku kian menyepi, sendiri. melemparkan jauh segala mimpi yang diam-diam sempat kubuat sendiri, bersamamu. yang kufikir kelak wujudnya tergenggam.

namun jelas, 
kau tahu bukan?

aku tak boleh lagi 

***

terimakasih, untuk segala masa yang pernah kau beri. menjadikanku tinggi saat kutahu ragaku hampir-hampir jatuh lagi. terimakasih, untuk ribu tawa yang selalu temani. menyadarkan hatiku bahwa aku tak benar-benar sendiri (walau nyatanya bukan begitu), terimakasih, untuk segala waktu yang telah kau sempatkan untukku, walau kutahu (kini) itu tak murni dan jelas kuartikan lebih. maaf untuk segala yang pernah terlewat. aku menyayangimu dan ku tahu kamu takkan pernah mengerti. kebahagiaanku untukmu cuma satu kini, yaitu..

melihatmu tertawa walau bukan karenaku, walau bukan bersamaku.

aku mencintaimu dalam jarak tak terlihat, aku merindukanmu dalam kasat hampir tampak. jangan terlalu sering menundukkan kepala karena aku tak suka! aku menyerah bukannya untuk melihatmu kacau selayak manusia tak pernah makan seminggu. aku menyerah untuk tawamu, demi senyum yang kuharap senantiasa akan selalu terbit dan meraga. walau bukan karenaku. 

 ***

dan biarkan aku menapaki bumi hingga rasa ini indah pergi. menyimpan kamu sebagai satu cerita yang kerap nanti kuambil maknanya dan jadi satu ajaran pasti, untukku.

kau tahu ini butuh waktu bukan? 
terimakasih untuk pengertianmu :)


Senin, 02 September 2013

SADGENIC : Kekasih di Masa Depan

Diposting oleh Unknown di 19.42 0 komentar
Siang tadi, lepas sharing Mahasiswa di kampus, saya, Lisa, Rika & Novelia menyempatkan diri untuk menjelajah Toko Buku Gramedia di sekitar Bandung. Singkatnya huntinglaaa.. mengusir badmood yang kerap kali hadir lantaran belum aktif kuliah. Iseng, saya cari beberapa buku recommended yang muat di kantong. Lama menjelajah, saya pun menjatuhkan pilihan kepada buku bersampul merah muda karya Rahne Putri. Sebelumnya, saya kenal buku ini berkat penuturan teman SMP saya, Arlin, yang bilang kalau buku Sadgenic ini actually emang cocok banget buat pecinta karya manis sastra kayak saya ini. dan kali ini, saya mau berbagi rasa atas buku yang telah saya baca :)

berikut, saya kasih kutipan satu lembar goresan mbak Rahne di halaman 116. Lets check this out!

***

Kekasih di Masa Depan

Kepada Senyawaku...
Hai sayang, saat kau membaca surat ini. Ya, tentu saja aku sudah bersamamu. Membuatkanmu kopi tiap pagi, menyiapkan sarapan dan merapikan bajumu dan segala tindakan menyenangkan lain.

Tahukah kamu, saat ini apa yang aku rasakan? Ya... saat ini aku memang sedang berada di sebuah jalan bernama penantian. Menanti kita berjumpa di sebuah persimpangan dan lalu menempuh jalan yang sama hingga merenta dan menutup usia.

Aku di saat ini belum tahu seperti apa rupamu, apakah kau mancung atau pesek. Tapi yang jelas, ketika kau membaca ini, sungguh aku tak perduli. Hidungmu, nafas yang keluar dari situ sudah menjdi bagian dari nyawaku.

Aku di saat ini mungkin belum tahu jelas bagaimana suaramu, tapi aku yakin saat kau baca surat ini. Suaramu adalah nada terindah yang kuingin selalu tertiup di telingaku.

Aku di saat ini mungkin belum tahu bagaimana bentuk matamu, tapi aku yakin saat kau baca ini. Matamu adalah pancaran sinar, yang menerangkan setiap langkahku.

Oh, kekasih hati sampai mati.

Saat aku menulis ini, aku memang masih sendiri, tapi tak mengapa. Aku menikmati masa ini, karena akan ada ribuan hari yang akan kujalani dengan tak sendiri nanti. Ya, bersamamu tentunya. Sedetik kutunggu, selangkah kau mendatangiku. Bersamaan itu, kusiapkan hati agar kau tahu. Aku selalu menjaganya hati - hati. Untukmu.


Saat kau membaca ini. Kau, satu - satunya yang kutunggu. Terima kasih atas segala waktu yang terlewati. Aku mencintaimu, dari dulu, kini dan nanti.

Salam sayang, dariku kini. Senyawamu, bertahun - tahun lalu.

***

hyahahah! rasanya senyum - senyum sendiri baca ini. Selayak mbak Rahne Putri, ketahuan banget jelasnya bahwa saya pun menanti :D bagaimana dengan kalian? Yang masih penasaran bisa cari bukunya di toko - toko buku ternama di kota masing - masing, atau bisa juga check -> www.rahneputri.com.


Immortally Mellow, Silly & Over romantic! Saya suka Rahne Putri :D


Aku Ada

Diposting oleh Unknown di 00.48 0 komentar
Lepas waktu, mata kuliah pertama jurusan Agroteknologi terlewati. Ada yang terbang, lugas juga bahkan inginnya menanti. Ini di luar perkara kelas B, ruang sembilan lantai tiga juga pembagian kelompok serta pejabat kelas pertama. Ini di luar perkara Pengantar Ilmu Pertanian juga perihal Bapak Dosen yang kerap tadi tak berhenti bercerita. Ini di luar segalanya namun masih tetap..

Di Dirimu..

*** 

Ada hal yang nyatanya baru kusadari lepas menit jua detik. Di tangga kaki pertama koridor lantai tiga, Kamu.. yang nyatanya sontak menarik garis bibir hingga hampir lupa tempat tinggal. Segalanya lepas dan nyawaku tiba - tiba tambah dua. Kamu sebabnya. Ingin kukejar langkahmu, berharap mampu meratakan jejak koordinat di sisi bahkan tanpa spasi. Jua memanggilmu. Tapi Aku beku. Suaraku yang biasa menyala perlahan redup bahkan mati tiba - tiba. Pertahananku lumpuh memandangmu dari atas tangga. Kita berjarak, aku mengejarmu seakan tak ingin kehabisan bayang - bayang. Jauh di belakang. Kamu tak sadari. Aku ada bahkan tanpa kamu beri aba - aba. Mempercayai kuat Teori Konspirasi tentangku dan kamu. Tentang kita, yang nyatanya belum sempurna bahkan mirip tidak kesampaian. 

Aku kurang percaya diri untuk menghadapimu menit tadi. Merasakan ketidaksempurnaan menghimpit jua jatuh membebani. Aku.. di belakangmu. Aku Ada. Memanggil namamu yang tanpa suara, memanggil ragamu yang tanpa jawaban. Hanya pilu, dan berharap kau tahu.


Sabtu, 03 Agustus 2013

The Reasons I Proud - The Reasons I Fall In Love

Diposting oleh Unknown di 08.20 0 komentar
entah untuk keberapa kalinya saya merasa dijatuhi sesuatu. sesuatu yang begitu menghantam, besar atau kecil yang jelas menyita waktu. entah untuk keberapa kalinya saya jatuh cinta. menghadapi diri yang nyata sering terpesona, terbius dengan keadaan yang begitu membuang waktu. entah untuk keberapa kalinya.. selalu sepihak.

mungkin saya yang terlalu berlebih dalam mengartikan gerak. merasa diri nyata disukai.. mungkin saya yang terlalu berlebih dalam mengartikan rasa. yang kerap kali hadir dan kian menyiksa. begitu mudah mengatakan 'saya telah jatuh cinta' padahal jelas tak begitu paham maksudnya. saya jadi sering berfikir, sebenarnya siapa yang salah ? mereka yang buta atau saya yang out of normal ? jujur saya juga nggak begitu mengerti.

rasa memang sulit bisa ditebak. abstrak bahkan sampai ke hulu yang raganya enggan menyapa. terkadang kita memang nggak bisa membedakan begitu jelas, mana yang suka, mana yang cinta, mana yang hanya sekedar kekaguman, atau perasaan sayang terhadap seorang teman. fikiran serasa 'mampet', nge - stuck dengan satu kejadian yang belum pasti artinya demikian. lagi - lagi saya juga nggak begitu mengerti mengapa bisa demikian.

dan saat ini saya kembali merasakan sesuatu. sesuatu yang kerap melonjak saat saya dan dia banyak berbagi cerita. sesuatu yang kerap meningkat saat mata saya bertemu raganya. rasa yang enyana saya tak berani akui namanya apa. dia sempurna dengan arti tetap memiliki kekurangan yang berarti. di mata saya, dia manusia. tak ada keinginan untuk memiliki begitu kuat, tak ada keinginan untuk bergumam diam - diam 'saya cinta dia'. saya hanya ingin tahu lebih banyak tentangnya, dan saya tak mau terburu - buru. saya hanya ingin menghabiskan lebih banyak waktu bersamanya. walau terkadang dia tak selamanya ada, saya bisa mengerti, dan saya merasa dia mengerti saya. entah.. rasanya saya merasa lebih bijak dan lebih dewasa. dan saya berfikir.. ini satu hal yang baru pertama terjadi dalam hidup saya.

the reasons i proud - the reasons i fall in love. mungkin memang benar saya mengaguminya. tapi untuk kata 'cinta', saya berfikir.. saya masih butuh waktu.

yang jelas, malam ini.. saya merindukannya :)


Buat Dyra (nama yang hampir terlupa)

Diposting oleh Unknown di 08.16 0 komentar

Teruntuk Sahabatku, Dyra
Di ujung langit senja..

       “Bismillah..” kuucap asmaNya  beriring tuts yang menada. Kuharap kau pun berlaku sama sebelum membacanya. Apa kabar sahabatku ? baikkah disana ? ku harap ‘ya’ ! selaras keadaanku yang jua tak kalah baiknya karenamu. Ya, karena satu yang baru kutemukan ini..
       Dy, kau masih ingat ? fillicium muda telah dewasa kini & aku baru menyadarinya ! siang tadi, daunnya yang menguning menerpa wajahku yang lewat di bawah tangkainya. Seolah merindu, “hei, apa kabarmu ?” dan aku terpaku. 
       Dy, rasanya baru kemarin kau menyapaku, lewat kaca jua dinding yang tertata rapih  warna kuning muda “hai ! kau komikus ?” aku yang tersentak lantas mendongak jua pucat dan meragu “siapa kau ? manusia baru ?!” dan kau pun tertawa ! kesal rasanya mendapat tawa dari manusia asing tanpa alasan yang jelas ! ku raih ransel dan pena yang tintanya berceceran, beranjak pergi dan melangkah, “boleh aku tahu siapa namamu ?”.
Dan segalanya berlanjut sampai genap dua bulan. Kutahu kau sastrawan, seniman dalam kata jua bait yang menada. Ini jarang kutemukan ! rasanya separuh mimpi kutemukan dalam ‘KAU’ Dy..  tak pernah kutemui manusia manis yang bisa mengerti ! memahami kata jua toreh garis-garis yang kerap ku lakoni dalam kertas jua kanvas yang membaur . kau begitu berbeda !
segalanya begitu berwarna saat kau hadir, penuh pelangi jua burung yang bernyanyi. Hadirmu kerap kali membuatku ragu, “bermimpikah aku ?”. kau begitu sempurna ! Dalam majas-majasku, dalam gores tintaku, jua bait-bait merah biru, kau jelas disana ! kau selalu kunanti lepas bel berbunyi, pukul dua lewat lima tidak lebih tidak kurang. Di balik koridor lantai satu yang tembus halaman. Di antara kaca dan gugur fillicium moyang, Kita tertawa, bersama. . Begitu renyah mengudara. Tak kenal toleransi waktu yang cemburu. Kita menggores, memetik jua bertutur di antara riuh gemerisik daun..
“aku mau jadi sastrawan kelak. yang sukses !“ begitu memikat Dy !
“aku mau jadi komikus kelak ! jadi orang bebas yang tak terikat dinas jua eksak !”
dan kau pun tertawa, lagi.
“kita tunjukkan mi, kita bisa ! tuhan cinta kepada hambaNya yang sungguh dan berdoa. Walau sering di lihat sebelah mata, di ucap aneh jua mirip orang gila, aku percaya ! Kelak, kita pasti di akui ! di senangi dengan karya-karya kita. Kita hanya harus lebih giat berusaha kini. Kau percaya kita bisa kan?”
Aku pun mengangguk, entah. Rasanya aku bisa lebih kuat dari ini. Lebih lebih kuat lagi !
“ya,  karena kita seniman bukan ?” ucapku iring senyum yang jua bertutur
Dan kau mengiyakan.
“kita terus bersama. Mimpi kita, mimpi kau dan aku, tunjukkan ! dunia pasti kan tergenggam mi.. pasti !”
Dan senyumku melebar.
“janji ya, terus bersama !” ucapku, menaut kelingking yang kosong. Mengangkatnya ke udara, ya.. bersamamu Dy.
“aku janji mi”

Dan senja lepas, bersama teguh yang menada. Keyakinan kami akan mimpi, mencuat setara langit yang merona. Dy, karenamu aku kembali. Meneguhi mimpi yang sempat ku anggap “tak mungkin”. Aku percaya, jalan kan terbuka. Asal bersamamu.. segala kan berakhir indah ! ya, bersamamu dalam lingkup nafas yang di beri.

Kau mentari, aku hujannya ! kita ukir pelangi, satu ! Dalam bias mimpi kita, dalam jejak kaki kita. Segala kan tergenggam & aku percaya !

Rahmi Desire (05112012) 

Rabu, 12 Juni 2013

Just When I See You Smile

Diposting oleh Unknown di 04.52 2 komentar
When I see You smile I can face the world, 
oh You know I can do anything When I see You smile I see a ray of light, 
 oh I see it shining right through the rain
When I see You smile, Baby..

*************

Mendung berangsur cerah. Lagi, setelah kegagalan di moment SNMPTN lewat beberapa minggu lalu, aku dan teman - teman tetap menyibukkan diri untuk terus membahas soal - soal prediksi SBMPTN tiap hari. Tampaknya.. awal Juni ini menjadi moment belajar cerdas bersama teman - teman satu angkatan! Alhamdulillah, semangat kami untuk menyongsong SBMPTN makin tinggi tiap hari, yahh.. kami belum sepenuhnya kalah :D

Beralih kepada apa yang tengah kurasakan kini (selain was was menunggu hari kedatangan SBMPTN tentunya), ada satu hal yang hampir tiap hari makin kusadari. Kuyakini setinggi - tingginya bahwa kini.. ada satu yang kembali, hadir.. yah, mungkin efek dari apa yang baru kuketahui dari beberapa waktu ke belakang. Tentang rasanya, tentang dia yang baru kutahu setelah sekian lama ada. Tentangnya.. tentang dia yang pernah kusuka dan mereka bilang pernah menyukaiku. 

Aku nggak tahu kapan jelasnya rasa ini hadir, yang pasti.. aku ingat waktu masih duduk di kelas dua SMA aku pernah bilang kalau aku suka dia. Aku bilang keras - keras disini (baca : hati) kalau aku memang menyukainya. Aku cerita ke beberapa teman dekatku bahwa aku menyukainya. Aku banyak bikin status tentang dia. Aku sering memimpikannya. Aku sering tiba - tiba gagu waktu ada dia. Aku sering pura - pura cuek waktu dia lewat, dan yah.. segelintir ritual tentang mencintai seseorang diam - diam pernah aku lakukan untuknya. Sampai aku kecapekan sendiri, lantaran dia nggak ngasih respon yang signifikan (atau memang signyalku yang nggak kebaca?) aku pun memutuskan untuk menghilangkan rasa, mencoba melupakan mimpi bersamanya dan mungkin.. kembali menganggapnya menjadi teman biasa. 

Waktu pun berlalu, aku mulai melupakan rasaku. Mencoba pintar berbicara saat aku ada didepannya. Mengajak bercerita tentang aku yang kini, lalu dan sekarang.. begitupun dengannya. Arah rumah yang sama kerap kali menjadikan kami banyak bercerita di angkutan umum. Membuang menit dan waktu, diantara riuh bunyi klakson dan asap mobil kami terus bercerita. Aku tak tahu seberapa banyak aku berbicara, tapi yang pasti ada satu hal yang kini baru kusesali. Tentang keteledoranku akan satu kebanggaan yang pernah hadir di lalu. Tentang rasa yang pernah kumiliki dan pernah kuberi untuk seseorang yang pernah jadi cerita. Cinta Pertama.. yang kualami di akhir masa Sekolah Menengah Pertama. 

Sebagian orang mengakui bahwa cinta pertama merupakan moment yang sulit dilupa, begitu pula denganku. Aku meyakininya, dan ini menjadi petaka. Aku lupa dengan masa yang kujalani sekarang dan terus bermain dibelakang. Aku terus bercerita dan mungkin membuatnya merasakan satu hal. jenuh? mungkin, sakit hati? tepat! lima hari lepas kelulusan kemarin aku dibuat terkejut. Seseorang memberitahuku bahwa sebenarnya selama ini dia menyimpan satu hal, tentang rasanya.. rasa yang pernah hadir di hati dia yang pernah kusuka di bangku kedua. Rasa yang pernah hadir di hati dia yang kerap jadi tempatku bercerita tentang cinta pertama. Rasa yang pernah dimilikinya untukku dan akhirnya ia mencoba lupa. Aku tersentak, merasa jadi makhluk paling jahat setelah seseorang berbicara padaku "Wi, sebenernya dia pernah suka sama kamu.. dulu. Tapi karena satu hal, dia mencoba buat lupain kamu. Kamu tahu kenapa? itu karena kamu terlalu sering nyeritain mantanmu itu ke dia. Cinta pertama kamu wi"

Ah, rabbi.. mengapa harus seperti ini? 

*******

Dan pagi itu, aku mencoba bersikap sesantai mungkin. Setelah malam sebelumnya aku kian menyesali diri karena pernah membuatnya sakit hati. Membuat seseorang yang pernah kusukai secara diam - diam mengurungkan diri untuk menyukaiku lebih jauh. Hanya karena persepsiku yang salah tentang Cinta Pertama, ah.. itu buruk sekali! namun kufikir.. sebenarnya kita impas bukan? Aku tak tahu jelas siapa yang terlebih dahulu saling suka menyukai. Apa Aku? atau Dia? tak ada yang tahu pasti tapi yang jelas cinta kami sama - sama terbalas (walau bukan di waktu yang tepat). Aku tak tahu apa dia mengetahui rasaku kini? Aku pun tak tahu apa dia masih menyukaiku? yang pasti.. kusadari setelah beberapa hari banyak memikirkan. Aku mulai kelupaan emosi tentang cinta pertama, aku lupa bagaimana caranya melukis hujan dengan nama - nama cinta juga rasa yang hadir di akhir Sekolah Menengah Pertama. Aku kehilangan feelin' kuat tentang dia yang pernah jadi masaku. Yah.. mungkin ini saatnya cinta pertama tutup buku. Setelah lewat tiga tahun kerap kupertahankan dan mereka kata "membuang waktu". Aku mencoba bangkit lagi. 

******
Sampai hari ini tiba..

Kulangkahkan kaki menuju tempat biasa kami berkumpul lepas kelulusan. Kulihat sosoknya. Oh tidak.. ada yang panas menjalar disini. Wajahku! ada apa dengan wajahku, rabbi! mengapa aku seperti ini? seperti kepiting rebuskah aku? oh tidak! berhenti tolong berhenti! 

"Wi, kamu kenapa?" 
satu tepukan di pundak menyadarkanku. Aku kembali ke bumi. Kulihat sosoknya yang berjalan di depan, membelakangi. Dia mendarat dan duduk di sebrang, bersama kumpulan manusia sejenisnya. 

"Ayo belajar lagi! mau SBMPTN jangan ngelamun terus dong!" 
okay, lekas kembali menjadi manusia normal. Aku pun mulai belajar, kembali membahas soal dan mulai menjajah kata demi kata. Perlahan, kulirik sosoknya. Oh, God! dia tersenyum. Aku mulai kehilangan konsentrasi lagi dan membalik badan. Menit demi menit berlalu dan aku mulai menghilangkan dia dari fikirku (untuk sementara, selama aku mengerjakan soal latihan tentunya). Aku mulai santai dan banyak tersenyum, sesekali mentertawakan soal yang sesekali terlihat aneh bersama teman - teman sekumpulan. Dan dia masih disana.

"Tiwi, sudah lihat statusnya?" 
seseorang mendorongku untuk membuka handphone sejenak, mengetikkan user name dan password. Menggerakkan kursor, mengetik namanya. Perlahan.. aku tersenyum. Entah karena apa.. 

Aku percaya, ada hal yang menyenangkan di depan. Entah bagaimana awalnya..


"When I See You Smile, Hahah"


Kamis, 09 Mei 2013

Cuap Pagi (Radarku Disini)

Diposting oleh Unknown di 19.35 0 komentar

"dan ku bisa dengan radarku, menemukanmu.." - Perahu Kertas.

***

Kalau ditanya siapa yang mendasari rasa sukaku terhadap ciptaanNya yang satu ini ? memang jelas Kugy Karmachameleon yang tepat jadi jawabannya. Yeah, tokoh fiktif penggila Dongeng karya Dewi 'Dee' Lestari yang satu ini memang sangat inspiratif. Terkadang, rasanya pengen banget ketemu manusia kayak Kugy ini di dunia nyata.. tapi kayaknya sulit ya -_-.

Sejak kapan aku suka laut itu memang tepatnya nggak ada yang tahu. Maybe, selain aku dan rabbku.. jelas kalau ada yang tanya "lebih suka gunung atau pantai ?" dengan tegas aku pasti bakal jawab "pantai dong !". Suhu di gunung lebih rendah daripada suhu di pantai, pastinya aku suka suasana pantai karena suhunya yang hangat. Debur ombaknya menenangkan fikiran kalau lagi kalut tingkat akut, cukup stay duduk di pinggir pantai selama beberapa waktu dan perasaan kalut pun kandas sudah :) yeah, salah satu bagian dari tadabur alam juga mungkin ya ?

Belakangan ini aku sering kebawa perasaan sama 'bip bip'.. RADAR. Penggemar karya Perahu Kertas pasti hapal betul latar belakang di balik radar yang satu ini, dan salah satunya.. Cinta, ya ! perihal kebetulan yang mempertemukan Kugy dan Keenan dibalik tangan tuhan. Waktu main ke Anyer kemarin aku nyempetin aja minta difotoin sama temenku kayak gini. Sempet malu juga diliatin manusia - manusia sekitar yang lalu lalang, tapi yaa perduli amat dengan tanggapan orang nggak dikenal. Have fun aja gitu ambisi sesaat bisa kecapai ahahah.


 

Lewat radar (yang Kugy bilang Radar Neptunus) ini aku serasa dilantik jadi Agen Neptunus beneran. Bareng ombak jua pasir iring angin yang berhembus, menutup mata.. rasanya sesaat bertransformasi jadi Kugy dengan senyum yang mengembang. Membayangkan The Real Someone yang kelak tiba - tiba muncul di hadapan. Kyaa rasanya seneng deh (walau aku tahu itu jauh dari mungkin ahahah). Terlalu banyak berimajinasi ya kasian banget sampe ngarep kebanyakan wkwkw, tapi sekadar main - main nggak masalah kan ? lagian lucu rasanya kalau tiba - tiba yang ditunggu itu emang bener - bener muncul di hadapan #plakk ! tuh kan nge-khayal lagi ahehe.

Yang jelas aku suka pantai. Bersama ciptaanNya yang satu ini perasaan jadi tenang. Kalau bisa masuk ke karyanya mbak Dewi Lestari ini mungkin aku bisa juga jadi bagian dari Agen Neptunus Kelas Darat. Lantaran zodiakku kepiting jadi ya sekedar nempel di darat juga nggak masalah bukan ? (hush, ngomongin zodiak ! nggak boleh yaa ckckck). 

Kelak, salah satu impiku adalah.. aku pengen ketemu dengan The Right One yang jelas Allah takdirkan untukku, dengan cara yang special. Dengan radar yang (akui) setiap manusia pasti memilikinya. Seseorang yang jadi cermin diri dan jelas terbaik untukku. Cuma tinggal tunggu waktu, dan aku yakin.. nyatanya pasti :)

Bersama Mereka

Diposting oleh Unknown di 04.09 0 komentar


Lepas satu hari Perpisahan, serasa mimpi yaa udah jadi Alumni (walau belum kelulusan hehe). Dua hari kemarin sekolahku ngadain Tour + Perpisahan secara lepas ke Anyer, Banten. Seneng rasanya bisa ketemu ombak bareng kepiting yang loncat - loncat. Dapet kamar special juga dengan beranda belakang yang langsung tembus ke laut, wush ! rasanya Agen Neptunus kelas darat ini puas banget deh :D heheh

Dua hari di Anyer itu kerasa kayak mimpi. Pasalnya, selain bisa ketemu laut yang (alhamdulillah) masih bersih yaa, banyak moment - moment special yang unforgettable ! selain moment buat jalan - jalan, moment selama malam perpisahannya itu juga nggak bisa dilupain banget ! Aku berhasil jeprat - jepret bareng sama orang - orang special, tepatnya sih mereka yang menurutku berarti selama menjalani hari - hari sebagai siswi di Madrasah Aliyah Negeri Purwakarta ini. Bersama mereka, segala sesuatunya terasa berwarna. Ada marah, sedih, seneng, kesel yaaa.. mix it on here (bahkan ada beberapa yang sempet menclok di hati loh ahahah)


Tiga tahun terasa begitu berarti, penuh kesan.. baik dalam organisasi di kelas sampai ke OSIS yang se - kaliber formal. Begitu banyak pengalaman 'special' yang kelak bisa jadi bekal di jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Aku sangat bersyukur bisa bertemu mereka semua. Tanpa mereka, belum tentu segala sesuatunya bisa secerah saat ini. Terimakasih teman, terimakasih kawan, terimakasih gebetan #plaaak ! absolutely.. terimakasih teruntuk Tuhanku, Allah SWT yang telah mempertemukan kami dalam ruang lingkup jenjang pencarian ilmu :)

once again, im so thankful ! love you guys :D
 

Word By Word Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea